BLOGGER TEMPLATES - TWITTER BACKGROUNDS

Senin, 08 Juni 2009

Prinsip student-centered ditujukan kepada siswa. Sebuah studi, persepsi murid terhadap lingkungan pembelajaran yang positif dan hubungan interpersonal dengan guru merupakan faktor yang paling penting untuk memperkuat motivasi dan prestasi murid. Terdapat 4 faktor, diantaranya adalah:

1. Faktor Kognitif dan Metakognitif

a. Sifat proses pembelajaran.

Pembelajaran yang baik adalah pelajar yang aktif, memiliki tujuan, mampu mengatur diri sendiri, dan mereka bertanggung jawab pada pembelajarannya.

b. Tujuan proses pembelajaran.

Murid membuat tujuan-tujuan jangka pendek, seiring dengan berjalannya waktu maka mereka akan meningkatkan pengetahuan dan memperdalam pemahaman mengenai konsep, sehingga mereka dapat mencapai tujuan jangka panjang.
Tugas guru disini adalah membantu murid menentukan jangka panjang dan jangka pendek yang bermakna.

c. Kontruksi pengetahuan

Murid menghubungkan informasi baru dengan pengetahuan yang sudah dimilikinya. Pengetahuan akan bertambah luas dengan adanya hubungan antara pengetahuan yang baru dipadu dengan pengetahuan yang sudah ada.

d. Pemikiran strategis

Murid sebaiknya menciptakan dan menggunakan berbagai strategi pemikiran untuk mencapai tujuan pembelajaran.

e. Metakognisi

Murid menciptakan cara mereka belajar dan berpikir untuk menuju tujuan pembelajaran.
Dalam hal ini murid mengetahui apa yang harus dilakukan ketika terjadi masalah atau ketika mereka tidak membuat kemajuan yang berarti, mereka mencari alternatif lain untuk membuat suatu kemajuan.

f. Konteks pembelajaran

Pembelajaran dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan seperti budaya, teknologi, dan praktik instruksional.


2. Faktor motivasi dan emosional

a. Pengaruh motivasi dan emosi terhadap pembelajaran.

Emosi positif seperti rasa ingin tahu, akan membantu seseorang untuk memperlancar proses belajar. Kecemasan yang moderat pun dapat memperbaiki pembelajaran. Namun, emosi negatif yang parah seperti kecemasan yang besar, panik, kemarahan, dan pemikiran yang terkait dengan emosi negatif lainnya ( takut berlebihan, takut gagal, dan takut hukuman ) dapat melemahkan permbelajaran.

b. Motivasi intrinsik untuk belajar.

Motivasi dari diri sendiri ( self-determined ). Guru merangsang motivasi intrinsik anak dengan mendukung rasa ingin tahu dan peka terhadap perbedaan individual.

c. Efek motivasi terhadap usaha.

Usaha adalah aspek penting dalam motivasi.

3. Faktor sosial dan developmental.

a. Pengaruh perkembangan terhadap pembelajaran.

Perkembangan fisik, kognitif, dan domain sosioemosional individu bervariasi, maka prestasi juga bervariasi. Perkembangan dipengaruhi oleh sekolah, keluarga, komunitas, dan budaya. Keterlibatan orang tua yang positif dan secara kontinu dalam pembelajaran anak dan sekolah akan bermanfaat bagi perkembangan anak.

b. Pengaruh sosial terhadap perkembangan.

Pembelajaran dipengaruhi oleh interaksi sosial, hubungan interpersonal, dan komunikasi dengan orang lain. Hubungan interpersonal yang berkualitas dapat menghasilkan rasa percaya diri dan perhatian sehingga meningkatkan rasa memiliki, penghargaan diri, penerimaan diri, dan menghasilkan iklim pembelajaran yang positif.

4. Faktor perbedaan individual.

a. Perbedaan individual dalam pembelajaran.

Setiap individu memiliki strategi yang berbeda, pendekatan berbeda, dan kemampuan berbeda untuk belajar. Perbedaan ini karena adanya perbedaan pengalaman dan hereditas.

b. Pembelajaran dan diversitas.

Pembelajaran akan lebih efektif jika perbedaan bahasa, kultural, dan latar belakang sosial individu ikut dipertimbangkan. Guru perlu sensitif terhadap variasi tersebut.

c. Standar dan penilaian.

Menentukan standar yang tinggi dan menantang, dan menilai kemajuan pembelajaran adalah bagian integral dari proses pembelajaran.

0 komentar: